Penulis: Risnawati Tambunan
Versi Digibook
"Aku...?" Wajah tampan Monang memias.
"Kamu jahat!" Ayu menarik tangannya dari genggaman Monang. "Kamu sengaja ingin menyakitiku. Kamu pura-pura suka sama aku. Setelah itu kamu campakkan aku dengan dalih kamu sudah punya pariban dan...."
"Ayu!" Monang bangkit dari duduknya dan memeluk bahu Ayu. "Jangan ngomong begitu! Jangan!" Monang hampir menangis. "Aku nggak akan meninggalkanmu. Percayalah!"
"Jangan berkata seperti itu," Ayu menyeka airmatanya. "Sungguh, aku rela. Yang penting kamu bahagia dan tetap punya telinga dua buah!"
Ayu bangkit.
"Rasanya nggak ada yang perlu dibicarakan lagi, Nang!" tegasnya.
"Ayu...." Monang mencoba mencegah Ayu.
"Kamu mau mengatakan apa?" Ayu membalikkan badannya dan menatap Monang dengan sendu.
"Aku...." Monang menelan ludahnya.
"Apa?" Mata Ayu memohon. Katakan sayang sebelum kau pergi, mohonnya pula dalam hati.
"Aku antar, ya?"
"Nggak perlu!" Ayu melangkah pergi. "Aku ingin terbiasa dengan keadaan ini. Terbiasa sendiri. Toh, besok atau lusa tak ada lagi kamu yang...."
"Tapi sekali ini izinkanlah, Yu!"
"Nggak perlu!"
0 komentar:
Posting Komentar